
Upaya memperkuat sektor ekonomi kreatif di Kabupaten Paser kembali diwujudkan melalui penyelenggaraan Bimbingan Teknis (Bimtek) Inovasi Kuliner yang digelar pada Kamis, 27 November 2025. Kegiatan hasil kolaborasi Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Paser bersama Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Kalimantan Timur ini berlangsung di Hotel Kyriad Paser dan diikuti berbagai komunitas kuliner, pelaku UMKM, serta penggiat ekonomi kreatif setempat.
Bimtek dibuka oleh Kepala Bidang Pengembangan SDM Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Pemprov Kaltim, Dahlia, serta dihadiri Kepala Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif Disporapar Paser, Ita Meutia Nirmala Wati. Dalam sambutannya, Dahlia menegaskan bahwa inovasi kuliner berbasis potensi lokal merupakan kunci untuk memperkuat posisi Kabupaten Paser dalam peta ekonomi kreatif, terlebih daerah ini memiliki kekayaan rempah, hasil pertanian, hingga produk perikanan yang dapat bernilai ekonomi tinggi.
"Pelaku kuliner harus mampu memanfaatkan kekayaan bahan lokal untuk menciptakan produk yang unik, berkarakter khas daerah, dan berbeda dari daerah lain. Inovasi tidak selalu berarti mahal atau rumit, tetapi bagaimana mengolah potensi asli daerah agar memiliki nilai tambah," ujar Dahlia.
Bimtek menghadirkan tiga narasumber, yakni Anggara Joko Pratama dari PT Oshada Nusantara, influencer kuliner lokal Mena Review, serta Daniar Siahaan dari Trubus Sentra Agrobisnis. Para peserta mendapatkan materi lengkap mengenai pengembangan resep berbahan baku lokal, teknik modifikasi produk, inovasi bentuk dan cita rasa, strategi pengemasan, hingga pemasaran digital yang relevan dengan tren kuliner masa kini.
Materi dari Dispar Kaltim juga menekankan pentingnya kreativitas dan konsistensi dalam membangun produk yang mampu bersaing di rantai pariwisata gastronomi. Disporapar Paser menilai bahwa kuliner memiliki potensi besar sebagai daya tarik wisata, sehingga diperlukan inovasi untuk melahirkan menu-menu khas dengan identitas kuat, cerita, dan standar kualitas yang mampu mengangkat nama Paser.
Antusiasme peserta terlihat sepanjang kegiatan. Banyak dari mereka mengaku mendapat wawasan baru, terutama terkait strategi pemasaran digital dan pengembangan produk kekinian tanpa meninggalkan ciri khas daerah. Beberapa komunitas kuliner bahkan menyatakan siap berkolaborasi menciptakan produk bersama serta memperkuat branding kuliner Paser.
Sinergi pemerintah kabupaten dan provinsi dinilai penting agar pelatihan tidak berhenti pada teori, tetapi berlanjut pada pendampingan, promosi, dan pembukaan akses pasar. Pemerintah meyakini bahwa pemanfaatan sumber daya alam lokal secara kreatif dapat melahirkan produk kuliner unggulan yang mampu bersaing di pasar regional hingga nasional.
Dengan terselenggaranya Bimtek Inovasi Kuliner ini, Disporapar Paser dan Dispar Kaltim berharap semakin banyak pelaku kuliner kreatif yang mampu membawa cita rasa Paser ke tingkat lebih luas sekaligus memperkuat pertumbuhan ekonomi kreatif daerah.
